Selasa, 07 April 2015

Mozambik (Mozambique) adalah sebuah Negara republic demokratik presidensial yang terletak diwilayah Afrika Selatan/Tenggara. Beribu kota di Maputo. Bahasa resminya Portugis, disamping bahasa lain yang menjadi sarana komunikasi seperti Makhuma, Tsonga, Lomwe, Sena, dan Chopi.
Persebaran Islam di Mozambik dapat dibagi dalam tiga periode, yaitu abad ke7 hingga 15 M, kedua abad 16 sampai kemerdekaan 1975, ketiga pasca kemerdekaan. Selama periode pertama, keberadaan Muslim terbatas pada pemukiman di wilayah pantai sepanjang Zambesi.
Kota pelabuhan bernama Sofala begitu masyhur karena menjadi pusat perdagangan budak, gading, emas, dn besi yang dilakukan dengan Negara-negaraIslam Timur Tengah dan India. Dalam laman “Afrika.com” disebutkan bahwa pedagang India termasuk Muslim dari Barat India (Malabar), telah berdatangan untuk berdagang di Timur Pantai Afrika, jauh sebelum kedatangan Portugis. Saat Vasco da Gama sampai di Mozambik pada 1498, ia menemukan Negara tersebut terbagi menjadi dua bagia.keduanya adalah suku kulit hitam Afrika yang mendiami wilayah pedalaman, dan yang lain adalah pedagang Arab serta Swahili yang menghuni wilayah pesisir tengah dan utara. Dua kelompok terakhir kelompok kaya yang telah memeluk Islam.
Pada abad ke13 Samudra Hindia dipadati lalulintas armada warga Muslim yang kemudian menjadi fondasi bagi keberadaan permanen Muslim Mozambik. Pda pertengahan abad ke 15 para pedagang Arab dan Swahili membangun kesulatanan Islam dan jaringan perdagangan komersial yang juga bersifat permanen disepanjang pantai Mozambik. Rekaman sejarah mengindikasikan bahwa pada peralihan abad ke 15 Sofala yang terletak diselatan kota yang kini bernama Beria, dipimpin oleh seorang Syekh, yang ditunjuk langsung oleh sultan Sultan Kilwa.
Perkenalan dan keberadaan Islam di Mozambik tidak dimulai dengan pedang dan tidak berujung peperangan atau perubahan agama secara masief, seperti yang terjadi dibeberapa bagian lain Afrika. Islam diperkenalkan melalui perdagangan dan interaksi damai antara orang-orang Arab dan masyarakat local. Meski sesekali terjadi ketegangan dengan penjajah Portugis, Islam dapat hidup berdampingan dengan agama-agama tradisional dan agama yang lain.
Islam baru mengahdapi tantangan serius di Mozambik di era colonial. Roman katolik menjadi agama dominan yang dimungkinkan oleh aliansi resmi antara gereja dan pemerintah. Baru pada permulaan perang pembebasan, Negara menurunkn level tekanannya kepada Islam. Hal itu dilkukan guna menghindari aliansi antar Muslim dan geraka pembangkang. Ketika Mozambik merdeka 1975, justru berbuntut kondisi yang menyedihkan bagi umat beragama di sana, karena rezim Frelimo sebagai partai pemenang yang berkuasa menerapakan konsep-konsep Marxisme. Bahkan pemerintah mengeluarkan pernyataan awalnya dengan menjadikan Mozambik sebagai Negara sekuler.
Belajar dari keterpurukan dari masa lalu Muslim Mozambik memfokukan diri pada persatuan dan persaudaraan. George O Ndege dalam Culture and Custom in Mozambique menyebutkan, mereka tampil sebagi sekte yang tidak monolitik yang diindikasikan dalam bagian dari bermacan organisasi persaudaraan yang dikenal dengan “Thariqah”. Dua thariqah utama dari golongan sufi, yakni Shadhiliyyah dan Qadariyyah yang muncul pada awal abad  ke-20 utamanya di pulau Mozambik dan kemudian menyebar ke Saentero wilayah Mozambik. Bahkan peran thariqah Qadariyyah menjadikan pulau tersebut sebagai pusat kebangkitan intelektual Islam.      

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Google Translate

English French German Spain Italian Dutch

Portuguese Russian Chinese Simplified Japanese Korean Arabic
Translate Widget by Google

Social

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Business

Popular Posts

Text Widget