Kamis, 02 April 2015


Para pemuka Muslim warga asli Korea, yang umumnya juga guru besar diberbagai Universitas sepakat, bahwa sejarah Islam di korea mulai berakar sejak tahun 1955. Ketika itu beberapaorang korea masuk Islam. Konversi menjadi Muslim itu terjadi berkat kehadiran pasukan Turki yang dating ke korea sebagi bagian besar dari pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seusai perang saudara antara Utara lawan Selatan. Perang itu, kemudian diakhiri dengan gencatan senjata (ceast-fire), yang berujung pada terbelahnya antara Korea Selatan dan Korea Utara seperti sekarang ini. Belahan wilayah Selatan itulah yang kemudian yang dikenal juga dengan Negeri Gingseng karena banyak memiliki tanaman ginseng, sejenir akar-akran yang berkhasiat pengobatan, yang banyak juga beredar di Indonesia.
Diantara tentara-tentara Turki itu boleh jadi terdapat mereka yang memiliki semangat dakwah. Sehongga sambil bertugas, mereka juga aktif memperkenalkan Islam kepada orang-orang Korea, yang kemudian sebagian masuk Islam. Seiring perjalanan waktu dan perkembangan Islam, maka didirikanlah Korea Islamic Society (Organisasi Muslim Korea/KIS). Sampai Juli 1959 organisasi ini telah dapat menghimpun sebanyak 208 Muslim asli warga Negara Korea.
Momentum perkembangan Islam meningkat sejak 1959 ketika Presiden Korea Islamic Society, Umar Kim Jin-kyu yang di temani Sabri Suh Jung-Kil mengadakan lawatan kebeberapa Negara Muslim, seperti Malaysia, Pakistan, dan Arab Saudi. Mereka tercatat sebagai orang Korea pertama yang menunaika ibadah Haji. Sejak itulah organisasi Muslim Korea mulai mengirimkan pelajar dan mahasiswa, untuk belajar Islam ke Malaysia, Arab Saudi, Mesir, belakangan juga Indinesia.
Sejan tahun1965 terjadi tranformasi organisasi dari Korea Islamic Society menjadi Korea Muslim Federation (Federasi Muslim Korea/KMF). Agar dapat memperluas dala menampung berbagai aspirasi Muslim Korea. Peristiwa itu, telah mendorong bangkitnya momentum dakwah di Korea. KMF kemudian tidak hanya menerbitkan berbagai literatur pokok tentang Islam, tetapi juga berusaha menggalang upaya untuk mendirikan Masjid. Puncak usaha ini adalah pembangunan pusat Masjid Seoul yang megah berlantai tiga dan dilengkapi dengan fasilitas ibadah, perkantoran dan pendidikan. Tanah Masjid seluas lebih kurang setengah hektar(5000 meter persegi), merupakan pemberian pemerintah Korea. Sedangkan dana pembangunannya diperoleh dari sumbangan Negara Muslim.
Menurut KMF, kini Muslim asli Korea berjumlah sekitar 40.000 orang. Juga terdapat 100.000 pekerja yang beragama Islam di Korea. Mereka dating dari Indonesia, Bangladesh, Pakistan, dan lain-lain. Sekarang terdapat 9 Masjid, 4 buah pusat Islam (Islamic Centre), dan Sekitar 60-an diseluruh Korea.
Peristiwa 11 September 200, ketika terjdi pengeboman dua gedung kembar di Amerik, yang diikuti penyerbuan ke Afaganistan dan kemudian ke Irak. Serta serangan balik bom-bom susulan diberbagai belahan dunia. Telah banyak menimbulakn kesulitan dalam dakwah Islam, khususnya di negara-negara dimana komunitas Islam merupakan kelompok Minoritas, seperti Korea Selatan ini.
Dalam sebuah symposium internasinal bertajuk “Islam and Other Religion in Asia: Co-Existence and Cooperation”, yang merupakan bagian dari ulang tahun emas Islam di Korea tahun 2005 yang diselenggarakan oleh KMF isyaratnya mengenai kegundahan para pemimpin Muslim Korea tentang masa depan dakwah Islam di Korea, sanagat Nampak dalam pernyataan mereka.
Ketika berbicara pada pembukaan symposium itu diadakan di Masjid pusat Seoul, Dr.Ahmad Jung in Moon, salah seorang tokoh senior Muslim Korea yang juga merupakan guru besar di Yonsei University mengungkapkan adanya kesulitan dakwah paska peristiwa 11 September itu. Penggambaran negative tentang Islam dan orang Muslim yang meluas dimedia massa menimbulkan banyak kesulitan untuk memperkenalkan Islam. Pandangan-pandangan  stereotypy-cal   mengenai Islam dan kaum Muslim yang semakin menguat.
Tentang prasangka semacam itu, ada ceriata dari Dr, Tommy Christomy, dosen UI yang pernah menjadi dosen tamu di HUFS (Hankuk University for Foreign Studies). Ketika tengah berjalan dengan istrinya yang memakai jilab, orang-orang Korea yang berada disekitar mereka memandan dengan sorotan mata yang aneh,dan bisik-bisik tentang jilbab yang mereka pandang. Tetapi walau demikian menurut KMF selalu ada saja orang Korea yang memeluk dari hari kehari.

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Google Translate

English French German Spain Italian Dutch

Portuguese Russian Chinese Simplified Japanese Korean Arabic
Translate Widget by Google

Social

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Business

Popular Posts

Text Widget