Di benua Amerika,
sejumlah nama suku Indian dan kepala sukuny, juga berasal dari akar kata bahasa
arab, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee, Arikana, Chavin, dan Zuni. Kepala
suku Indian yang terkenal Cherokee, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya
merupakan kepala suku yang terkenal karena dia menciptakan sillabe-sillabel
huruf (Cherokee Syllabary) bagi oarng Indian pada tahun 1821. Namanya
diabadikan sebagainama pohon Redwood yang tertinggi di California sekarang
dapat disaksikan di taman hutan lindung di Utara San Francisco.
Berlainan dengan
gambaran steroip tentang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu warna
warni di kepalanya, seperti yang banyak di gambarkan seniman Barat selama ini,
Sequoyah selalu mengenakan sorban. Dia tidak sendirian masih banyak kepala suku
Indian mengenakan tutup kepala gaya orang Islam. Merek adalah Chippewa,
Creek, Iowa, Kansas, Seminole, Shawnee, dan lain-lain. Bahkan dari mereka
mengenakan tutup kepala yang khas arab, seperti yang ditunjukkan pada foto-foto
tahun 1835 dan 1870.
Orang-orang Indian
Amerika juga memegang nilai-nilai ketuhanan dengan mempercayai adanya tuhan
yang menguasai seluruh lam semesta ini, dan tuhan tersebut tidak tersentuh oleh
pancaindera. Mereka juga meyakini bahwa tugas utama manusia adalah untuk memuja
dan menyembahnya. Seperti penuturan kepala suku Ohiyesa: “in the life of the
Indian, there was only inevitable duty the duty of prayer the daily recognition
of the unseen and the eternal”. Didalam Al-Qur’an kita diberitahukan bahwa
tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah
kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni
Jerman Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya “Unexpected Faces in
Ancient Amerika” (1975 serta Ivan Van Sertima dalam bukunya “They Came
Before Colombus” (1976) dan juga dalam editan bukunya dimana Intelektual
Perancis abad ke 19 beliau mengungkapkan kebenaran orang-orang Islam di Amerika
Tengah. Juga didukung essai dari P.V. Ramos dalam buku yang sama tentang
keberedaan “Mohammedans” di Karibia yang dijumpai Colombus. Beberapa
literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari
ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell, yang berjudul
“Saga Amerika” (1980), Colin Taylor (editor) “The Native Americans” (1991) dan
orientalis Inggris De Lacy O’Leary yang menulis “Arabic Thought and It’s Place
in Western History”(1992).
Salah satu buku yang
telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia karya Gavin Manzies seorang
bekas pelaut yang menerbitakan hasil penelusurannya menemukan adanya peta empat
buah pulau di Karibia yang di buat tahun 1424 dan ditanda tangani oleh Zuane
Pissigano,kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum
Colombus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi
sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzie juga mengungkapkan
bahwa laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang laksamana Muslim yang telah
mendarat di Amerika tahun 1421. Jadi 71 tahun lebih awal ketimbang Colombus.
Dan lima abad sebelumnya, Khaskhas ibn Saeed Ibn Aswad pun telah
menjejakkan kakinya ditanah dan wilayah suku Indian sebelum kemudian dikenal
dengan Amerika.














0 komentar:
Posting Komentar