Selasa, 07 April 2015

Di benua Amerika, sejumlah nama suku Indian dan kepala sukuny, juga berasal dari akar kata bahasa arab, seperti Anasazi, Apache, Arawak, Cherokee, Arikana, Chavin, dan Zuni. Kepala suku Indian yang terkenal Cherokee, Sequoyah yang nama aslinya Sikwoya merupakan kepala suku yang terkenal karena dia menciptakan sillabe-sillabel huruf (Cherokee Syllabary) bagi oarng Indian pada tahun 1821. Namanya diabadikan sebagainama pohon Redwood yang tertinggi di California sekarang dapat disaksikan di taman hutan lindung di Utara San Francisco.
Berlainan dengan gambaran steroip tentang suku Indian yang selalu mengenakan bulu-bulu warna warni di kepalanya, seperti yang banyak di gambarkan seniman Barat selama ini, Sequoyah selalu mengenakan sorban. Dia tidak sendirian masih banyak kepala suku Indian mengenakan tutup kepala gaya orang Islam. Merek adalah Chippewa, Creek, Iowa, Kansas, Seminole, Shawnee, dan lain-lain. Bahkan dari mereka mengenakan tutup kepala yang khas arab, seperti yang ditunjukkan pada foto-foto tahun 1835 dan 1870.
Orang-orang Indian Amerika juga memegang nilai-nilai ketuhanan dengan mempercayai adanya tuhan yang menguasai seluruh lam semesta ini, dan tuhan tersebut tidak tersentuh oleh pancaindera. Mereka juga meyakini bahwa tugas utama manusia adalah untuk memuja dan menyembahnya. Seperti penuturan kepala suku Ohiyesa: “in the life of the Indian, there was only inevitable duty the duty of prayer the daily recognition of the unseen and the eternal”. Didalam Al-Qur’an kita diberitahukan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin adalah semata-mata demi untuk beribadah kepada Allah SWT.
Ahli sejarah seni Jerman Alexander Von Wuthenau, dalam buku klasiknya “Unexpected Faces in Ancient Amerika” (1975 serta Ivan Van Sertima dalam bukunya “They Came Before Colombus” (1976) dan juga dalam editan bukunya dimana Intelektual Perancis abad ke 19 beliau mengungkapkan kebenaran orang-orang Islam di Amerika Tengah. Juga didukung essai dari P.V. Ramos dalam buku yang sama tentang keberedaan “Mohammedans” di Karibia yang dijumpai Colombus. Beberapa literature lainnya yang bisa ditelusuri tentang hal yang sama antara lain dari ahli arkeologi dan linguis Howard Barraclough (Barry) Fell, yang berjudul “Saga Amerika” (1980), Colin Taylor (editor) “The Native Americans” (1991) dan orientalis Inggris De Lacy O’Leary yang menulis “Arabic Thought and It’s Place in Western History”(1992).
Salah satu buku yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia karya Gavin Manzies seorang bekas pelaut yang menerbitakan hasil penelusurannya menemukan adanya peta empat buah pulau di Karibia yang di buat tahun 1424 dan ditanda tangani oleh Zuane Pissigano,kartografer dari Venesia. Peta ini berarti dibuat 68 tahun sebelum Colombus mendarat di Amerika. Dua pulau pada peta ini kemudian diidentifikasi sebagai Puerto Rico dan Guadalupe. Menzie juga mengungkapkan bahwa laksamana Zheng He (Ceng Ho), seorang laksamana Muslim yang telah mendarat di Amerika tahun 1421. Jadi 71 tahun lebih awal ketimbang Colombus. Dan lima abad sebelumnya, Khaskhas ibn Saeed Ibn Aswad pun telah menjejakkan kakinya ditanah dan wilayah suku Indian sebelum kemudian dikenal dengan Amerika.     

0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Google Translate

English French German Spain Italian Dutch

Portuguese Russian Chinese Simplified Japanese Korean Arabic
Translate Widget by Google

Social

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Business

Popular Posts

Text Widget